AGAMIS NASIONALIS


Yudit Kandhias S.

Agamis ialah orang yang dalam kehidupannya benar-benar menegakkan ajaran agama yang dianutnya. Seorang agamis, orientasi hidupnya hanyalah untuk mengabdi kepada Tuhan melalui kegiatan-kegiatan dakwah untuk menyebarkan ajaran agama kepada masyarakat luas.

Sedangkan Nasionalis ialah orang yang menganut paham nasionalisme. Nasionalis terlahir dari rasa cinta terhadap negaranya.  Seorang nasionalis mewujudkan rasa cintanya terhadap negara dengan mengabdikan diri dan membangun negara dengan segala yang dimiliki.

Sistematika dalam kalimat tersebut sangat diperhatikan. Agamis yang nasionalis. Agamis diurutkan lebih awal dari nasionalis karena memiliki makna yang berbeda bila nasionalis diletakkan lebih dulu dari agamis, menjadi nasionalis yang agamis.

Yah, karena makna agamis diawal merupakan kata dengan makna yang diutamakan sedangkan nasionalis merupakan kata yang juga utama namun maknanya dikeduakan.

Agamis merupakan kata sifat yang dimiliki seseorang dengan dasar kereligiusan yang mengakar pada suatu keyakinan. Keyakinan akan keberadaan Tuhan, keyakinan akan kuasa Tuhan dan makna hidup sebagai bentuk penghambaan kepada Tuhan semata.

Seseorang yang agamis memiliki pemikiran yang menimbang segala bentuk permasalahan dan informasi dengan keyakinannya terlebih dahulu. Baru setelah itu menimbangnya dengan hal lain. Dengan kata lain seorang agamis menempatkan keyakinannya sebagai idealisme dalam kehidupannya.

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di manapun, agamis dan nasionalis pasti ada. Ada negara yang didominasi olaeh kaum agamis, tetapi ada juga negara yang didominasi oleh kaum nasionalis.

Semua itu tergantung ideologi maupun keadaan dari negara tersebut. Di Indonesia sendiri Agamis dan Nasionalis jumlah maupun kekuasaanya berimbang. Lantas, mana yang lebih dibutuhkan oleh negara kita?

Menurut saya, keduanya sama-sama dibutuhkan oleh negara kita. Hal ini karena negara kita adalah negara yang majemuk. Tidak didominasi oleh satu kelompok masyarakat budaya tertentu.

Jadi, seorang agamis maupun nasionalis harus bersama dan bekerja sama untuk membangun bangsa ini. Bagi seorang agamis, jadilah seorang agamis yang nasionalis dan bagi seorang nasionalis, jadilah seorang nasionalis yang agamis. urusan negar dan urusan agama tidak bisa kita pisahkan.

Semoga pemimpin Indonesia ke depan adalah tokoh yang benar-benar memiliki sifat agamis dan nasionalis, Insyallah seluruh rakyat akan makmur dibawah ke pemimpinan ke duanya.

Malang, 29 Juli 2018

Komentar

Postingan Populer